Entahlah, Tuan…
Entah
sudah keberapa kalinya
aku terus begini
karenamu
Entah
sudah berapa banyak
rintik rindu yang
tercipta karenamu
Aku
tidak tahu lagi
dan mungkin sudah
tak mau tahu
lagi
Karena rasa
ini sudah cukup
bagiku, Tuan
Cukup
sampai disini
Walaupun dulu
aku begitu memikirkanmu
terus menerus,
Berharap kaulah
takdir yang disiapkan
Tuhan untukku
Namun
mungkin aku memang
terlalu lama hidup
di dunia mimpi,
Hingga pada
saat dunia realita
ini menerobos masuk,
Akupun harus
sadar dan menghadapi
sebuah kenyataan bahwa
: Kau
bukan untukku, bukan
milikku
Lalu
saat akhirnya kau
memilih cintamu sendiri
Aku
harus dengan rela
dan tanpa terpaksa harus melepaskanmu bersama
dia
Tahukah kau , Tuan?
Aku
berusaha menghindar darimu
dan pergi dari
hidupmu selamanya
Namun
tidak semua berjalan
sesuai mauku,
Seperti saat
itu, aku bertemu
denganmu dan kekasih
barumu
Dan
dengan seulas senyuman
yang kuharap tidak
terlihat semu, aku mengucapkan selamat
dihadapanmu.
Sungguh aku
berusaha mati-matian untuk
menahan air mata
yang siap jatuh dari mataku
Saat
itu dunia seakan
runtuh dihadapanku
Tapi
aku tahu, Tuan
Aku
tahu
Cepat atau lambat
aku akan membaik
dan aku akan
kembali menata duniaku tanpamu
Jadi
kubiarkan kau bahagia
bersama dia, yang
telah menjadi pilihanmu
Namun
kumohon, Tuan
Jangan pernah
datang lagi,
Jangan pernah
beri perhatian seperti
itu lagi,
Dan
jangan pernah membuatku
salah mengartikan lagi,
Karena memendam perasaan yang
salah sungguh menyesakkan



0 komentar:
Posting Komentar