Blue Snowflake Secret Sunflower's Garden: Masih berlakukah gelar “Anak Emas, Anak Tetangga dan Anak Buangan”?!

What Do You Think?

What Do You Think?

Mengenai Saya

Foto saya
"Keep moving forward" :D

Chat with Me ^^

Pages



Kamis, 21 November 2013

Masih berlakukah gelar “Anak Emas, Anak Tetangga dan Anak Buangan”?!

Ketika  pelajar  mulai  memasuki  sekolah  menengah  atas, yang  mereka  pikirkan  adalah jurusan  apa  yang  harus  mereka  ambil  nantinya.  Kebanyakkan  pelajar  masih  mengkelompokkan  jurusan-jurusan  yang  ada  di sekolah  mereka  dengan  sebutan  “anak  emas,  anak  tetangga   dan  anak  buangan”.  Mereka  masih  beranggapan  jurusan  IPA  adalah  si anak  emas,  jurusan  IPS  adalah si anak  tetangga  dan  jurusan  Bahasa   sebagai  si  anak  buangan.  Fenomena  ini  terus  berlangsung  secara  generasi  ke  generasi, hingga  pelajar  yang  memperoleh  jurusan  “Anak  Emas”  merasa  berbangga  diri sedangkan  pelajar  yang  memperoleh  jurusan  “Anak  Buangan”  merasa  rendah  diri.  Lantas  para  pelajarpun  berlomba,  mengedepakan  gengsi  dan  memundurkan  masa  depan  yang  harusnya  mulai  tersusun.  

Sampai  kapankah  Fenomena  seperti  ini  terus  berlanjut? Apakah  gengsi  itu  lebih  penting  daripada masa depan?


Hakikat  Pembagian  Jurusan  di  SMA

SMA  lebih  mencondongkan  diri  pada kurikulum  mengajarkan  siswa-siswinya  tentang  dasar-dasar  ilmu  (semacam  pondasi  keilmuan)  yang kelak nantinya akan dilanjutkan pada program studi yang lebih spesifik di perguruan tinggi, baik itu ilmu-ilmu murni maupun ilmu-ilmu yang bersifat terapan.  Maka,  jurusan-jurusan  di  SMA  dibuat untuk  mempersiapkan  para  pelajar  untuk  melanjutkan  studi  ke  Perguruan  Tinggi  dengan  kemampuan  mereka yang  telah  dikelompokan  dalam  jurusan-jurusan  yang  ada  di  SMA. Idealnya di setiap SMA harus ada tiga jurusan yang sediakan, yakni IPA, IPS, dan Bahasa.

IPA adalah istilah yang digunakan untuk menghimpum ilmu biologi, fisika dan kimia. Sementara IPS menghimpun ilmu sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Dan  Bahasa  menghimpun  ilmu Tata  Bahasa, Sastra , Antropologi dan Bahasa Asing. Adapun matematika yang sering disandingkan dengan IPA sebenarnya bisa dikategorikan sebagai ilmu dasar, yang hampir semua ilmu pengetahuan memerlukannya.

Bagi siswa yang memilih jurusan IPA, setelah lulus SMA diharapkan akan bisa melanjutkan studi pada jurusan fisika, kimia, dan biologi, atau jurusan ilmu terapan dari ketiga cabang ilmu tersebut. Sebut saja contohnya biologi, ilmu terapan dari cabang ilmu ini adalah seperti kedokteran, pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan berbagai spesifikasi ilmu yang bermacam-macam. Pertanian bisa dipecah lagi menjadi ilmu tanah, hama penyakit tanaman, pemuliaan tanaman, agrobisnis dan lain-lain.

Pelajar  dengan   jurusan IPS, setelah lulus SMA diharapkan akan bisa melanjutkan studi pada jurusan sejarah, sosiologi, ekonomi, dan geografi atau bisa juga pada program studi yang lebih spesifik dari cabang ilmu-ilmu tersebut. Sekedar contoh, di fakultas hukum saja akan dibagi menjadi beberapa jurusan yang lebih spesifik seperti hukum pidana, perdata, tata negara, internasional, bisnis, dan lain-lain. Demikian juga di fakultas lain, seperti di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, akan ditawarkan beberapa jurusan antara lain, sosiologi, kesejahteraan sosial, administrasi negara, ilmu politik, dan ilmu komunikasi.

Sedangkan  pelajar  dengan  jurusan  Bahasa,  setelah  lulus  SMA  diharapkan  bisa  melanjutkan  studi  pada  jurusan  Sastra,  Akademik  Bahasa  Asing,  Jurnalistik,  Komunikasi  dan  Antropologi. Pada  jurusan  Bahasa  lebih  spesifik  para  pelajarnya  yang  memperoleh  jurusan  ini  dapat  mendalami  bahasa  asing  mereka,  seperti  Bahasa  Perancis,  Jerman,  Mandarin,  Jepang  dan  sebagainya  agar  kelak  digunakan  dalam  komunikasi  hubungan  internasional.

Namun  dalam  hal  ini  para  orang  tua  lebih  mengharapkan  putra-putri  mereka  untuk  mengambil  jurusan IPA  dikarenakan  peluang  yang  lebih  terbuka  lebar  untuk  masa  depan  mereka.  Hingga  munculah  berbagai  tanggapan  bahwa  jurusan  selain  IPA  tidak   memiliki  peluang  tinggi  untuk  melanjutkan  masa  depan  yang  baik.

Kemampuan  Dasar

Para  pelajar  tidak  semuanya  memiliki  kemampuan  dalam  hal  yang  sama.  Dan setiap  anak  lahir  dengan  keahlian  masing-masing.  Namun  sangat  disayangkan  kemampuan anak  tidak  dipedulikan  oleh  orang  tua  mereka.  Orang  tua  justru  cendrung   menginginkan  anak  untuk  bisa  memiliki  keahlian  lain  yang  lebih  dari  keahlian  yang  mereka  miliki.

Memang  benar  bahwa  keahlian  juga  dapat  tumbuh  bila  seorang  anak  diberikan  bimbingan  dan  pendidikan  yang  cukup.  Namun dibalik  itu  semua,  kemampuan  dasar  anak  sangat  berpengaruh. Apabila  kemampuan  dasar  anak  dapat  dimanfaatkan  dengan  baik,  maka   keberhasilan  yang  dapat  dia  raih  dengan  mudah.

Begitu  pula  tentang  jurusan  IPA, IPS  atau  Bahasa.  Di sekolah   untuk  menentukan  jurusan  yang  tepat  dari  seorang  anak,  dilakukan  seleksi  ketat.  Beberapa  sekolah  mengadakan  test  minat  dan  Bakat  ataupun  pengamatan  dari  guru-guru  mata  pelajaran   yang  mengetahui  kemampuan  anak  yangmana lebih  unggul  dibandingkan pelajaran  yang  lain. Jadi  tidak  semua  anak  yang  cerdas  masuk  jurusan  IPA,  karena  memang  kecerdasaan  itu  berbeda-beda.

Jurusan  IPA, IPS  dan  Bahasa  tidaklah  berbeda,  semua  anak yang  masuk  jurusan  manapun  adalah  anak  pilihan.  Bukan  karena  dia  anak  emas  yang  diibiratkan  cerdas, berakhlak  mulia dan  kesayangan  guru,  bukan  pula  anak  tetangga  yang  tidak  terlalu  diperhatikan  juga  tidak  diabaikan,  ataupun  anak  buangan  yang  diibiratkan  berotak  kurang,  badung  dan  tidak  diperhatikan  sama  sekali. Mereka  adalah  anak-anak  yang  dipilih  karena  kecerdasan  mereka  memang  di  jurusan  itu.  Mereka  semua  adalah  anak  cerdas  dan  akan  semakin  cerdas  apabila  terus  diperhatikan  dan  dibimbing. 

Soal  masa  depan  yang  dikhawatirkan  orang  tua,  mereka  tidak  selayaknya  cemas. Karena,  apabila  si anak  sudah  ditempatkan  dijalur  yang  benar  maka  anak  itu  akan   terus  berada  di  jalur  yang  benar  asalkan  tidak  digeser  ataupun  dipindahkan. Jadi  biarkan  anak  memilih  sesuai  dengan  bakat  dan  minatnya. Tidak  usah  khawatir  akan  masa  depan  nantinya  karena  toh,  anak  yang  berjurusan  bagus  belum  tentu  bagus  masa  depannya  dan  jurusan  jelek  belum  tentu  jelek  masa  depannya. Banyak  contoh  yang  membuktikan  apabila  anak  terus  dibimbing  kejalur  yang  mereka  suka  mereka  akan  berhasil  dimasa  depannya.

Jadi,  masih  berlakukah  sebutan “Anak  Emas,  Anak  Tetangga  dan  Anak  Buangan”?!


Esai yang ditulis buat tugas bahasa Indonesia kelas XII tapi gak jadi di kumpul,
post disini gak masalah kan? hahahahaha :D
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Clock

Date

My Music

Followers